Rabu, 18 Agustus 2010

Bapak Tua Buta itu…Mengingatkan ku


Di atas bus antar kota dalam perjalanan ke kantor tadi pagi, tak sengaja mata ini melihat kubah masjid Raya Ketaping, yang terlihat cukup menarik dari kejauhan. 'Sudah lama tidak shalat disana," hati ku bergumam.
Sejak bekerja menjadi abdi negara di Kota Pariaman (+/- 50 KM dari Kota Padang) pertengahan Februari 2010, masjid itu menjadi pilihanku untuk menunaikan shalat fardhu zuhur dan ashar. Lokasinya yang masih berada di tengah kota dan masjid yg cukup luas, membuatku betah berlama-lama sambil menghabiskan waktu istirahat. tapi sudah beberapa bulan ini aku tidak shalat disana seiring berjalannya waktu dan kesibukan yang kian bertambah, apalagi sejak berkantor di lokasi yang jaraknya cukup jauh dari masjid Raya Ketaping.
Melihat kubah masjid itu pikiran saya pun melayang ke seorang tuna netra yang menjadi imam di masjid Raya Ketaping. Sepintas tidak ada yang berbeda dengan bapak yang perkiraan saya sudah berusia kepala tujuh ini dengan pria tua lainnya. Suara tak lagi kuat tapi masih terdengar tegas. Pakaiannya kemeja putih bergaris dengan paduan celana dasar berwarna coklat tua semakin menegaskan ketuaan usianya.
Ia mengimami shalat dengan sangat baik. Tapi setelah selesai shalat, ada yg berbeda dari bapak tua ini. Ia berjalan sambil meraba-raba dinding. MasyaAllaah, rupanya beliau buta. Ternyata yg menjadi imam shalat kami td seorang buta. Belum selesai rasa terkejut, ternyata makmum yang shalat disamping kananku juga seorang buta. Ketahuannya setelah ia berjalan keluar masjid juga sambil meraba-raba. Subhanallah..
Rasa ingin tahu yang kuat mengajak mata ini untuk terus mengikuti langkah sang imam sampai keluar masjid, terus ia mengambil sepatunya, memakainya dan berjalan perlahan (tentu masih ttp sambil meraba-raba) keluar pekarangan masjid, menuju rumahnya yang tak jauh dari masjid. Beberapa kali kepalanya terantuk di daun jendela, tapi sepertinya tak menyurutkan niat dan semangatnya untuk ke masjid.
Rasa penasaran pula yang membawaku kembali shalat Ashar di masjid tersebut. Ternyata bapak tua yang buat kembali menjadi imamnya dan setelah shalat, semua kejadian tadi siang berulang lagi, ia meraba-raba pulang. Subhanallah, orang tua buta saja masih sanggup datang ke masid untuk shalat berjamaah setiap waktu, kenapa aku yg masih muda dan bisa melihat dengan baik ini terkadang ada rasa malas ke masjid !?
Teringat pada kisah yang diriwatkan Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW didatangi seorang buta yang meminta keringanan untuk shalat dirumah saja karena ia tua dan buta. ”Ya Rasulullah SAW, tidak ada orang yang menuntunku ke masjid”. Lalu Rasulullah SAW memberikan kemudahan baginya untuk tidak shalat di masjid. Namun ketika orang itu berlalu, beliau memanggilnya lagi dan bertanya,”Apakah kamu mendengar panggilan (azan) shalat ?”. “Ya”. “Kalau begitu jawablah (datangilah) walau harus merangkak. (HR.Muslim).
Terima kasih Bpk tua, kau mengingatkan dan menguatkanku. Ya Allaah, ampunilah kesalahannya, luaskan rezekinya dan mudahkan urusannya. Ya Allaah ampuni kelalaian hamba selama ini. Kuatkan dan tetapkanlah hati ini untuk terus taat berada di jalanMU ya Rabb.
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
Kamis, 19/8/2010, 9 Ramadhan 1431, saat turun hujan...

Tidak ada komentar: